Harmoninews.com, Ilaga – Penembakan di Kampung Lambera, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak pada hari Rabu tanggal 18 Juni 2025, sekitar pukul 09.00 WIT adalah akumulasi dari persoalan lama yang sifatnya pribadi.
Sebelum istri ke 3 Kelenak Murib diganggu oleh oknum korban, terlebih dahulu istri Teni Kulua, istri Titip Tabuni, dan istri Kelion Tabuni diganggu oleh oknum yang sama dan dari kampung yang sama. Jadi ini tidak hubungannya dengan TNI-Polri, murni masalah dendam pribadi.
Menurut Tokoh Masyarakat Kabupaten Puncak, Alus UK Murib, SE saat dihubungi awak media, Jumat (20/6/2025) menjelaskan bahwa korban masih memiliki hubungan kekerabatan (keluarga) dengan pelaku.
Menurut Alus UK Murib dari informasi yang didapatkannya bahwa antara pimpinan KKB-OPM dengan anggotanya memiliki solidaritas untuk saling melindungi atau menjaga dalam situasi apapun.
“Dasar inilah yang mungkin menjadi pegangan mereka, sehingga terjadilah pembakaran dan penembakan di Kampung Lambera, pada Rabu 18 Juni 2025,” ungkap Alus.
Alus UK Murib yang juga Ketua DPD Partai Hanura Provinsi Papua Tengah, menepis pernyataan-pernyataan atau semacam provokasi dari luar bahwa ada perbedaan suku dan bahasa antar warga di Kampung Lambera, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak. “Itu tidak benar, sebab suku dani dan nduga masih satu rumpun, satu keluarga turunan yang sama.” tegas Alus
“Jadi tolong provokator dari luar berhenti untuk merusak hubungan antar keduanya. Provokasi semacam ini sangat berbahaya bagi keamanan di Puncak, bisa memicu perpecahan atau perang yang lebih besar.” himbau politisi Hanura ini.
Alus UK Murib meminta pihak kepolisian Puncak begerak cepat untuk melacak dan menemukan provakator ini dan memprosesnya sesuai mekanisme hukum.
“Tidak boleh ada perang lagi di Puncak ini. Pemerintah daerah dan Kepolisian Puncak harus menyikapi persoalan ini dengan arif fan bijaksana agar tidak terjadi eskalasi masalah.” imbuh Alus.
“Oleh karena itu, saya menghimbau kepada masyarakat Kampung Lambera, Distrik Sinak untuk tidak mendengarkan informasi-informasi dari siapapun, tidak terprovokasi, masalah ini akan diselesaikan secara kekeluargaan.” Kata Alus UK Murib mengakhiri keterangannya.