Harmoninews.com (Jakarta Utara) – Langit Sukapura malam itu tampak tenang. Lampu-lampu lorong GG Salon RT 02 RW 03 menyala redup, membingkai wajah-wajah warga yang berkumpul di depan rumah sederhana milik Ketua RT. Di antara mereka, tampak sosok berseragam cokelat muda dengan senyum bersahabat Aiptu Sudarmanto, Bhabinkamtibmas Kelurahan Sukapura, Selasa (5/8/2025).
Bukan patroli biasa. Ia datang bukan dengan nada perintah, tapi dengan sapaan hangat dan pesan yang menyentuh: menjaga lingkungan, melindungi anak-anak, dan melawan bahaya yang datang diam-diam curanmor, judi online, dan pinjaman ilegal.
“Negara itu dimulai dari rumah. Kalau rumah kita aman, RT kita tertib, kampung kita damai itulah Indonesia yang merdeka,” ujarnya kepada warga yang berkumpul.
Dalam kegiatan sambang dan patroli dialogis tersebut, Sudarmanto tidak hanya bicara keamanan, tapi juga menyentuh kesadaran kolektif warga. Ia mengajak mereka menyalakan semangat gotong royong, menjelang HUT RI ke-80, dengan hal sederhana tapi bermakna: memasang bendera merah putih dan umbul-umbul di depan rumah.
“Bendera bukan hanya simbol. Ia adalah pengingat bahwa kita hidup karena perjuangan, dan kita punya tanggung jawab menjaga negeri ini, mulai dari gang rumah sendiri,” katanya tegas, namun penuh kehangatan.
Bersama Ketua RT Sukron, Linmas Hermawan, dan warga lainnya, Sudarmanto juga menyuarakan kekhawatiran soal kejahatan era digital yang mulai merambah perkampungan: judi online dan pinjaman online ilegal.
“Banyak warga terjebak. Awalnya iseng, lalu terlilit. Judi online ini seperti api dalam sekam,” ujarnya sambil memperingatkan ibu-ibu agar waspada terhadap iklan-iklan menyesatkan di ponsel anak.
Ia juga mengingatkan pentingnya membatasi jam malam anak-anak, agar tidak terlibat dalam kenakalan remaja atau jadi korban kriminalitas.
Tak ketinggalan, isu klasik seperti pencurian kendaraan bermotor (curanmor) juga dibahas. Warga diminta memasang kunci ganda, memarkir kendaraan di tempat terang, dan saling mengingatkan jika ada tamu tak dikenal.
Namun di balik itu semua, Sudarmanto hadir bukan sekadar menyampaikan perintah. Ia hadir sebagai teman, tetangga, bahkan keluarga bagi warga yang kerap merasa jauh dari aparat.
Kapolsek Cilincing, AKP Bobi Subasri, S.T.K., S.I.K, menegaskan bahwa kehadiran polisi di tengah warga bukan sekadar rutinitas, tapi strategi membangun kepercayaan.
“Kami ingin warga melihat polisi bukan hanya saat razia atau masalah, tapi juga saat mereka butuh didengar. Ini wajah baru Polri yang kami bangun,” ujar AKP Bobi.
Satu per satu warga malam itu mulai bergerak. Beberapa berjanji akan segera memasang bendera. Yang lain mengajak Bhabinkamtibmas duduk sebentar, sekadar minum teh dan berbagi cerita.
Patroli itu berakhir dalam senyuman dan tawa. Namun pesan-pesan yang ditinggalkan, mungkin akan bertahan lebih lama daripada bendera yang terpasang.Karena keamanan bukan hanya soal polisi tapi soal semua orang yang peduli.
M.NUR