Pakar Apresiasi Kurikulum Merdeka Tingkat Persentase Alumni Langsung Bekerja

Harmoninews.com, Yogyakarta – Mengawali masa perkuliahan para Mahasiswa Baru Fakultas Sains dan Teknologi mengikuti agenda Stadium General bertempat di gedung Prof. R.H.A. Soenarjo, S.H., kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Forum ini menghadirkan narasumber: Direktur Eksekutif Cendekia Muda Madani yang juga Alumni Fakultas Saintek, UIN Sunan Sunan Kalijaga, Dr. Budi Sugandi, M.Sc., dan Jurnalis Kenamaan, Arif Firmansyah, S.E., M.Si. Hadir pada forum akademik kali ini, Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Noorhaidi, Dekan Fakultas Saintek, Prof. Khurul Wardati, dan para pejabat Dekanat. Dan diikuti tidak kurang dari 300 orang Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga.

Dalam sambutannya Prof. Noorhaidi menyampaikan, Salah satu masa depan cemerlang UIN Sunan Kalijaga ada di Saintek. Pihaknya sudah melihat langsung karya-karya Mahasiswa Fakultas Saintek yang futuristic di ajang pameran Mahasiswa. Pihaknya berpesan, para Mahasiswa Saintek sebagai Gen Z dengan tantangan yang kompleks, tetap bisa memanage diri sendiri agar dapat menjadi probadi-pribadi yang berkarakter kuat, dapat perpikir kreatif, dan berimajinasi positif sehingga dapat menghasilkan karya karya yang bermanfaat untuk masyarakat banyak, juga untuk pengembangan akademik Fakultas Saintek. Disampaikan, Gen Z diibaratkan sebagai generasi rebahan. Ada ancaman kemalasan dan tidak mau berpikir maksimal. Maka itu semua harus disingkirkan.

“Jadikan rebahanmu bersama Smartphone untuk berkreasi, berinovasi, dan berpikir maksimal sehingga dapat menghasilkan uang, bukan malah menghabiskan uang, demikian tegas Rektor di hadapan Mahasiswa”.

“Jadikan rebahanmu bersama Smartphone untuk membangun jejaring keilmuan yang kuat, untuk mengembangkan diri semaksimal mungkin. Namun juga harus tekun belajar, berkarya, berkreasi di laboratorium, dan manage imosimu jangan sampai stress. Dan Sering-seringlah keluar kampus untuk menikmati alam Yogyakarta. Banyak tempat-tempat di wilayah Yogyakarta yang menarik untuk dikunjungi, sekaligus bisa digali untuk tujuan mengembangan ilmu pengetahuan”, imbuh Prof. Noorhaidi.

Prof. Khurul Wardati dalam sambutannya menambahkan, Mahasiswa harus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi digital, membangun literasi digital sebagai bekal menjadi Intelektual Muslim. Menurutnya Mahasiswa tidak boleh Mager dengan kemudahan-kemudahan yang bisa didapatkan dari Fasilitas Smartphone. Sebaliknya, Smartphone hendaknya menuntun Mahasiswa menjadi pribadi yang kreatif dan inovatif, moderat, sekaligus religious. Mahasiswa Saintek harus dapat berperan sebagai Kalijaga Muda yang dapat menjaga dan mengembangan kearifan lokal, ditengah perkembangan global. Pihaknya berharap para Narasumber dapat menumbuhkan literasi digital Mahasiswa, sehingga bijak memanfaatkan TI untuk menjadi pribadi-pribadi yang kreatif, dan inovatif, demikian tegas Prof. Khurul Wardati.

Dalam kepemimpinannya, Prof. Khurul Wardati ingin memberikan ruang yang leluasa untuk menampilkan setiap karya Mahasiswanya, seperti yang kemarin baru saja diselenggarakan yakni: pameran arsitek, tidak lama lagi akan menyelenggarakan pekan raya biologi.

Sementara itu, kedua narasumber menyampaikan paparannya dalam sesi inti. Pembicara Budy Sugandi yang merupakan Pemerhati Pendidikan dan Direktur Eksekutif Cendekia Muda Madani, mengatakan bahwa kurikulum harus disesuaikan dengan kebutuhan. Kebutuhan zaman saat ini sudah berubah sangat drastis. Sehingga dibutuhkan kurikulum yang mendukung perubahan tersebut.

“Kurikulum Merdeka yang digagas Kemdikbudristek ini sejalan dengan kebutuhan zaman. Data menunjukkan tingkat bekerja bagi alumni yang baru lulus 1 tahun terus naik. Misal alumni universitas dari 58,4% tahun 2021 naik jadi 60,1% dahun 2022, dan naik menjadi 63,6% di tahun 2023. ini salah satu indikator konkret keberhasilan Kurikulum Merdeka”. Tandas Gandi yang pernah diamanahkan sebagai Co chair Y20-G20 Indonesia 2022.

Arif Firmansyah juga memberikan apresiasi terkait meningkatnya skor PISA Indonesia baik skor kemampuan Numerasi maupun skor Literasi. “Kita bisa optimis menatap masa depan. Ini bukti pemerintah hadir mencerdaskan anak-anak bangsa”, Papar Arif.