Harmoninews.com (Jakarta Timur) – Kapolsek Krama Jati
Kompol Rusit Malaka, SH,MH bersama tiga pilar wilayah hukum jakarta timur memberikan
program HALLO POLISI mendengar keluahan masyarakat dan Sosialisasi mekanisme penanganan tawuran di kalangan Remaja di
Kelurahan Kramat Jati kec.kramatjati – jaktim. Senin, 11 September 2023.
Acara tersebut dihadiri oleh :
-Kompol Rusit Malaka, SH,MH, (Kapolsek Kramat Jati)
-Danramil 05 Kramat Jati Kapten
ARM Asnawi, Lurah Kramat Jati Karman, Lurah Cililitan Sukariya,ST MM.Kanit Iintelkam Polsek Kramat Jati IPTU Jayadi F, SH,
Kanit Binmas Polsek IPTU Aang Suhana ,Spd
-Bhabinkamtibmas Kel.Cililitan : Aiptu Agus P, Bhabinkamtibmas Kel. Kramat Jati : Aiptu Teguh,
Intelkam polsek kramat jati Aipda Indra, SH.Dan para Ketua RW wilayah Kel.Cililitan dan Kel. Kramat Jati serta Jajaran FKDM
Sambutan serta mekanisme dalam penanganan tawuran di kalangan anak Remaja oleh Kapolsek Kramat Jati Kompol Rusit Malaka, SH,MH.Bagaimana cara mekanisme penanganan tawuran temaja di kalangan remaja pengaman penanganan anak bisa dimulai dari pengawasan orang tua dan kontrol orang tua terhadap anak.
Dalam hal ini dalam rangka penggunaan HP terhadap anak-anak agar lebih diawasi karena terjadinya tawuran tidak lepas dari media sosial dan HP serta ajakan-ajakan tawuran melalui media sosial.
Banyak kejadian dari anak-anak yang tertangkap melakukan tawuran setelah dianalisa ternyata dari keluarga-keluarga yang broken home karena anak-anak tersebut tidak mendapatkan perhatian dari orang tua dan kurangnya kasih sayang dari orang tua sehingga mereka mencari tempat berkumpul yang nyaman bagi dirinya.
Danramil 05 Kramat Jati Kapten ARM Asnawi menambahkan, “tawuran yang terjadi saat ini biasanya dimulai dari jaringan sosial dan media sosial tentang ajakan-ajakan tawuran. ”
Sudah saatnya dari pemerintah investasi terkait serta peran dari orang tua terhadap anak-anak remaja sekarang untuk diberikan pemahaman kepada anak-anak remaja karena mereka adalah generasi penerus bangsa.
Meningkatkan kembali tentang nilai-nilai kebangsaan dan pancasila terhadap anak-anak dan remaja.Mari kita bersama-sama menjaga keamanan di wilayah masing-masing.
Lurah Cililitan Sukariya, ST, MM menyampaikan perlu didalami dari sisi psikologis para pelaku tawuran apa motif mereka sehingga melakukan tawuran.
saran saran dari masyarakat;
1. Apakah banner Halo polisi yang tertera ada nomor teleponnya Apakah bisa diperbanyak untuk dipasang di tempat-tempat yang strategis.
2. Sosialisasi tentang sanksi pencabutan KJP terhadap para pelaku-pelaku tawuran yang masih pelajar sehingga mendapatkan efek Jera.
3. Deteksi dini terhadap media-media sosial yang berkembang saat ini di kalangan remaja tentang ajakan di media sosial untuk melaksanakan tawuran.
4. Diharapkan dari pihak Kepolisian Polri khususnya Polsek Kramat Jati tentang tindakan tegas terhadap pelaku-pelaku tawuran.
5. Tidak tertangkap tawuran akan dipanggil orang tuanya dan membuat pernyataan dan jika tertangkap kembali akan diusir dari wilayah tersebut.
Saran dan kesimpulan :
1. Masa-masa Krisis Identitas pada remaja tawuran antar remaja bisa terjadi karena pada masa tersebut, para remaja sedang mengalami krisis identitas.
Identitas diri yang dicari remaja adalah bentuk pengalaman terhadap nilai-nilai yang akan mewarnai kepribadiannya.
Jika para remaja tersebut tidak diinternalisasi dengan nilai positif akan berakibat buruk, yakni munculnya penyimpangan-penyimpangan perilaku seperti melakukan aksi tawuran.
2. Kontrol diri yang lemah
kontrol diri merujuk pada ketidakstabilan emosi, emosi ini meliputi mudah marah, frustrasi, dan kurang peka terhadap lingkungan sosialnya.
Ketika menghadapi masalah, mereka cenderung melarikan diri atau menghindarinya, bahkan lebih suka menyalahkan orang lain.
Kalau pun mereka berani menghadapi, biasanya akan memlih menggunakan cara yang paling instan untuk memecahkan masalahnya.
3.Tidak mampu menyesuaikan diri
tawuran juga dapat terjadi karena tidak bisa beradaptasi dengan lingkungannya. Biasanya mereka mengalami kesulitan untuk melakukan penyesuaian dengan lingkungan yang kompleks, seperti keanekaragaman pandangan, ekonomi, budaya dan berbagai perubahan di berbagai kehidupan lainnya yang semakin lama semakin beragam.
4.Pengaruh Media
Pengaruh dari media yang mereka tonton atau gunakan sehari-hari juga bisa menjadi penyebab tawuran.Penelitian oleh Research Institute of Moral Education, College of Psychology, Nanjing Normal University, Nanjing, China menyebutkan bahwa kekerasan di media memengaruhi remaja dan dapat menyebabkan mereka bertindak agresif.
Sebagai contoh, saat remaja memainkan vidio gem yang di dalamnya menampilkan adegan kekerasan, maka hal ini dapat meningkatkan pikiran dan perilaku agresif.
5.Kurangnya Pengawasan Orang Tua:
Orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam mencegah kenakalan remaja. Ketika orang tua tidak memberikan pengawasan yang memadai, remaja cenderung akan melakukan perilaku agresif atau aktivitas kriminal.
Orang tua yang tidak perhatian dengan perkembangan lingkungan anak akan membuat para remaja cenderung berteman dengan orang yang salah, mengambil risiko yang tidak perlu, dan bereksperimen dengan hal-hal yang tidak diizinkan oleh orang tua yang terlibat.
Demikian laporan yang dapat di sampaikan, keterangan dan
Kegiatan berjalan lancar aman dan kondusif.
(M.NUR)