BRI BO Panglima Polim Bagikan Sembako untuk Masyarakat Kurang Mampu

Harmoninews.com (Surabaya) 14 Juni 2025 — Sejumlah mahasiswa dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk “Warna dalam Daun, Rukun dalam Perbedaan: Ecoprint sebagai Media Edukasi Moderasi Beragama bagi Generasi Muda”. Kegiatan ini berlangsung di Panti Asuhan Iffatul Alijah Yayasan Sosial ‘Reksa Khoiro Insani’, Perumahan IKIP, Gunung Anyar, Surabaya, sebagai upaya memperkuat nilai-nilai toleransi, semangat hidup rukun, dan sosialisasi penerapan moderasi beragama, khususnya bagi anak muda dalam menghadapi keberagaman di Indonesia.
Pengabdian ini diinisiasi dalam rangka pemenuhan tugas Project Based Learning (PBL) mata kuliah umum Agama G-737 oleh Dr. Fazlul Rahman, Lc., M.A.Hum selaku dosen pengampu. Kegiatan pengabdian ini diinisiasi oleh delapan mahasiswa dari UPN ‘Veteran’ Jawa Timur, diantaranya adalah Rizqi Yassar Kisworo, Mokhammad Zaldi Melandra, Putri Tungga Dyah Ayu S.W, Edo Kurniawan, Faizatul Asifa, Mayada Almayra, Sinta Ramadhani, dan Magdalia Nur Hediana. Kegiatan dikemas secara partisipatif dan interaktif melalui workshop ecoprint, penyampaian materi, permainan edukatif, hingga awarding untuk 3 nominasi ecoprint terbaik.

Melalui ecoprint, para mahasiswa mengajak anak-anak panti asuhanv untuk mengenal cara memanfaatkan aneka daun dan bunga di lingkungan sekitar menjadi karya batik alami yang berwarna-warni. Warna dan motif yang dihasilkan dari beragam daun diibaratkan sebagai simbol keragaman masyarakat Indonesia, meski berbeda bentuk dan warna, semuanya dapat disatukan menjadi kain yang indah dan harmonis. Pesan inilah yang diangkat sebagai nilai moderasi beragama: menghargai perbedaan, menumbuhkan rasa saling menghormati, dan menjaga kerukunan antarumat beragama dalam satu kesatuan bangsa. Selain praktik ecoprint, peserta juga diajak berdiskusi tentang pentingnya sikap moderat, toleran, dan anti kekerasan dalam kehidupan sehari-hari. Harapannya, melalui media kreatif dan edukatif seperti ecoprint, anak-anak dapat memahami bahwa perbedaan bukanlah penghalang, melainkan kekayaan yang perlu dirawat bersama, sebagaimana merawat keindahan alam sekitar.

Kegiatan dibuka dengan sambutan hangat dan ice breaking yang dipandu oleh pemandu acara, Sinta Ramadhani. Anak-anak panti asuhan mengikuti kegiatan dengan penuh antusias dan tawa. Acara dilanjutkan dengan Workshop Ecoprint yang dipandu oleh Putri Tungga Dyah Ayu S.W dan Mokhammad Zaldi Melandra. Anak-anak dikenalkan dengan teknik mencetak pola daun di atas kain menggunakan palu kayu. Mereka memilih daun seperti jati, jarak, dan kersen, lalu menyusunnya di atas kain yang telah direndam mordant. Setelah ditutup plastik dan ditumbuk, kain dibuka dan menampilkan pola daun alami. Kegiatan ini mengasah kreativitas sekaligus mengenalkan kerajinan ramah lingkungan.

Setelah itu, dilaksanakan sesi penyampaian materi Moderasi Beragama yang dibawakan oleh Rizqi Yassar Kisworo dan Faizatul Asifa. Materi ini disampaikan dengan metode partisipatif dan interaktif, dimulai dengan pertanyaan reflektif kepada peserta. Ia menjelaskan bahwa esensi dari beragama adalah sebagai pedoman hidup manusia. Agama tidak hanya sebatas menjalankan ibadah ritual, tetapi juga menjadi landasan moral, arah sikap, dan makna dalam menjalani hidup sehari-hari. Setelah memahami apa itu agama, Rizqi melanjutkan dengan menjelaskan konsep moderasi beragama dengan bahasa yang sederhana namun bermakna. Moderasi beragama adalah sudut pandang dan cara kita mengambil sikap tengah-tengah, seimbang untuk menghormati perbedaan. Di tengah keberagaman yang rentan terjadi konflik ini, kita harus menerapkan moderasi beragama untuk menjaga persatuan dan harmoni dalam negeri.

Asifa juga menambahkan dan menjelaskan kepada anak-anak tentang pengertian budaya, yakni segala bentuk kebiasaan, nilai, dan karya yang berkembang di masyarakat. Asifa menekankan bahwa Islam tidak menolak budaya selama budaya tersebut tidak bertentangan dengan prinsip akidah dan syariah. Ia mengutip prinsip utama dalam Islam, al-‘ādah muhakkamah, yang berarti bahwa adat atau budaya dapat dijadikan dasar hukum selama tidak bertentangan dengan syariat Islam. Menurut Asifa, budaya lokal dapat diterima dan bahkan dilestarikan apabila mendukung nilai-nilai kebaikan, keadilan, dan persaudaraan dalam kehidupan bermasyarakat.

Setelah sesi materi, kegiatan dilanjutkan dengan permainan. Pada kegiatan kali ini, dilakukan sebuah permainan yang disebut Permainan Responsif ‘OK’, yang bertujuan untuk melatih konsentrasi, ketelitian, dan kecepatan respon peserta. Permainan ini dipandu oleh Magdalia Nur Hediana dan Mayada Almayra yang memberikan instruksi gerakan, namun peserta hanya boleh mengikuti instruksi tersebut apabila diawali dengan kata ‘OK’.
Hasil karya dipamerkan di area kegiatan agar semua dapat saling melihat dan menghargai kreativitas teman-temannya. Beberapa anak dengan bangga menunjukkan hasil ecoprint mereka kepada teman maupun pendamping, dan hasil ecoprint diizinkan untuk disimpan sebagai kenang-kenangan. Momen ini menjadi penutup yang hangat dan berkesan karena tidak hanya melatih keterampilan, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri serta kepedulian terhadap kerajinan ramah lingkungan.

“Kami ingin mengajak adik-adik di panti untuk mengenal nilai-nilai moderasi beragama dengan cara yang menyenangkan dan bermakna” ujar Sinta, salah satu pemandu acara dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Yayasan Sosial ‘Reksa Khoiro Insani’ yang menyambut baik inisiatif mahasiswa sebagai bagian dari pendidikan karakter dan spiritual. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan implementasi nyata dari nilai-nilai akademik yang berdampak sosial, sesuai dengan arahan dosen pengampu, Dr. Fazlul Rahman, Lc., M.A.Hum. Pengabdian ini ditutup dengan deklarasi damai simbolik oleh seluruh peserta, serta harapan agar kegiatan serupa dapat direplikasi di berbagai wilayah sebagai bentuk nyata merawat kebinekaan dan menanamkan nilai-nilai moderasi sejak usia dini.

M.NUR

Tuliskan Komentar