Harmoninews.com (Jakarta Utara) — Polres Metro Jakarta Utara menerima kunjungan Tim Penelitian dan Supervisi Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Lemdiklat Polri terkait kinerja pelayanan Polri berdasarkan perspektif masyarakat, Rabu (29/10/2025). Kegiatan berlangsung di Ruang Rupatama lantai 3 Polres Metro Jakarta Utara.
Wakapolres Metro Jakarta Utara AKBP James H. Hutajulu memimpin langsung kegiatan tersebut. Hadir pula Ketua Tim Penelitian Kombes Pol Dr. Eko Wagiyanto, S.I.K., S.H., M.H., beserta jajaran tim peneliti STIK. Sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat, dan perwakilan elemen warga turut dilibatkan sebagai responden penelitian.
Dalam paparannya, AKBP James menjelaskan kondisi riil strategi pengamanan wilayah. Berdasarkan data kependudukan, jumlah warga yang berdomisili di Jakarta Utara mencapai sekitar 1,8 juta jiwa, sementara jumlah personel Polri yang bertugas sebanyak 1.083 personel.
“Rasio polisi dengan penduduk di Jakarta Utara masih satu banding 1.600, di mana standar ideal menurut PBB adalah satu banding 400. Ini menjadi tantangan dalam optimalisasi pelayanan dan pemeliharaan kamtibmas,” ujar AKBP James.
Menyikapi tantangan itu, Polres Metro Jakarta Utara terus melakukan pembenahan, antara lain pelatihan pelayanan publik untuk personel serta pengembangan respons layanan darurat Call Center 110, yang kini telah dioptimalkan untuk mempercepat penanganan aduan masyarakat.
“Harapan masyarakat semakin tinggi. Kami berkomitmen meningkatkan kualitas respons dan komunikasi pelayanan,” tambahnya.
Ketua Tim Penelitian STIK, Kombes Pol Dr.Eko Wagiyanto, menyampaikan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran objektif mengenai kepuasan publik terhadap pelayanan Polri, baik dalam keberadaan fisik personel maupun layanan penegakan hukum.
“Kami datang untuk mendengar pandangan masyarakat sebagai pengguna layanan kepolisian. Data ini akan menjadi masukan dalam peningkatan kualitas layanan Polri,” terangnya.
Penelitian dilakukan melalui forum diskusi kelompok dan penyebaran survei kepada perwakilan masyarakat yang hadir. Hasilnya akan dianalisis sebagai rekomendasi strategis bagi Polri, khususnya dalam mendukung implementasi program Presisi dan Gerakan Jaga Jakarta+ di Jakarta Utara.
(M.NUR)








Komentar