Harmoninews.com, Jakarta – Kesenjangan gender di sektor ekonomi masih cukup tinggi. Terlihat dari perempuan masih kurang terwakili dalam posisi dan pekerjaan dengan upah yang tinggi. Kemudian perempuan juga kurang memiliki akses terhadap kesempatan kerja yang setara. Termasuk akses modal untuk membangun dan/atau mengembangkan bisnis atau usaha mereka. Dan banyak persoalan lainnnya.
Calon Bupati Kutai Barat Sahadi, S.Hut., M.Si menilai tingginya gender gap di sektor ekonomi ini menjadi tantangan yang harus dipecahkan.
“Sangat penting pembangunan daerah memperhatikan gender gap. Ini menjadi salah satu perhatian kami bersama Pak Alexander Edmond bagaimana mengoptimalkan peran perempuan dalam percepatan pembangunan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian berkelanjutan,” ungkap Sahadi dalam keterangannya saat dihubungi awak media, Selasa (12/11/2024).
“Tujuannya supaya perempuan mendapat hak, akses, manfaat dan partisipasi yang sama dalam proses pembangunan. Kesetaraan gender dalam bidang ekonomi dapat mendukung pembangunan ekonomi yang maksimal,” tegasnya
Menurut Sahadi, kesetaraan gender dan inklusi ekonomi sangat penting bagi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi suatu bangsa atau daerah.
“Ekonomi yang peka gender harus menjadi arus atau paradigma pembangunan ekonomi Kutai Barat,” ujarnya.
Ia melanjutkan kalau diberi amanah memimpin Kutai Barat akan menyusun kerangka ekonomi peka gender, mengimplementasikan anggaran responsif gender dan berbagai terobosan kebijakan lain yang peka gender.
“Nah ini memang tidak mudah, tetapi yakin bahwa jika ada niat baik dan dengan kerjasama antara pemangku kepentingan pasti bisa dijalankan,” ungkapnya.
“Pada akhirnya, Kutai Barat kedepan akan menjadi daerah yang kesetaraan dan keadilan gendernya setara dengan daerah lain yang sudah ada atau bahkan menjadi contoh,” pungkasnya.