Harmoninews.com (Purwokerto) – Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Tengah – Dalam rangka mendukung program digitalisasi sistem pembayaran nasional, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Purwokerto terus berinovasi dalam layanan dan kegiatan pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) melalui pembayaran QRIS, pada Senin (27/10).
Bertempat di Galeri Antasena Lapas Kelas IIA Purwokerto, telah dilaksanakan kegiatan penyerahan hasil karya WBP berupa sapu glagah dan celengan karakter kepada pembeli atas nama Ibu Maryatun. Yang istimewa, kali ini pembayaran dilakukan secara non-tunai menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).

Langkah ini merupakan bagian dari upaya Lapas Purwokerto dalam mendukung program nasional yang digagas oleh Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Melalui sistem pembayaran digital QRIS, diharapkan dapat mendorong terwujudnya cashless society, mempercepat transformasi digital ekonomi, serta meningkatkan efisiensi dan transparansi sistem pembayaran di Indonesia.
Kepala Lapas Kelas IIA Purwokerto, Aliandra Harahap, menyampaikan bahwa penerapan sistem pembayaran digital menjadi salah satu bentuk adaptasi terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat modern. “Kami terus berupaya menghadirkan layanan yang lebih mudah, transparan, dan efisien. Dengan QRIS, pembeli bisa melakukan transaksi hasil karya WBP secara cepat, aman, dan tanpa uang tunai,” ujarnya.
Dengan adanya inovasi ini, diharapkan masyarakat semakin mudah mengakses dan membeli hasil karya para WBP. Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata bahwa hasil karya WBP dapat diterima dengan baik oleh masyarakat, sekaligus menambah citra positif pemasyarakatan sebagai lembaga pembina dan pemberdaya.
(Humas Lapas Purwokerto)
M.NUR








Komentar