Harmoninews.com (Tangerang) –Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang kembali pertegas komitmennya dalam penguatan pembinaan berbasis kemandirian dengan menggelar pelatihan pembuatan paving block bagi Warga Binaan, Selasa (18/11) hingga Kamis (20/11). Pelatihan yang terlaksana atas kerja sama dengan HSP Academy ini menjadi program berkelanjutan untuk memastikan seluruh Warga Binaan memperoleh keterampilan praktis yang relevan dan siap pakai.
Pelatihan ini ditujukan bagi peserta yang belum pernah mengikuti program serupa sebelumnya. Melalui skema pembinaan berbasis pemerataan dan berjenjang, Lapas Kelas I Tangerang memastikan seluruh Warga Binaan memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses pelatihan kemandirian sekaligus mendorong proses transfer pengetahuan dari peserta yang telah lebih dahulu dilatih. Dengan demikian, pelatihan ini bukan hanya mencetak keterampilan baru, tetapi juga menumbuhkan budaya belajar dan keberlanjutan.
Kepala Lapas Kelas I Tangerang, Beni Hidayat, menegaskan pelatihan ini merupakan strategi pembinaan jangka panjang untuk menyiapkan Warga Binaan kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan praktis yang aplikatif dan relevan. “Pembinaan kemandirian harus diarahkan pada keterampilan yang benar-benar bisa dimanfaatkan setelah bebas. Pelatihan paving block ini memberi mereka pengalaman nyata, mulai dari teori hingga praktik produksi secara langsung,” ujarnya.
Materi pelatihan disampaikan secara komprehensif, mulai dari pengenalan karakteristik kualitas beton seperti K-250 hingga K-350, termasuk pemahaman tentang kekuatan tekan dan penggunaannya dalam konstruksi. Peserta juga dibekali dengan pengetahuan mengenai komposisi bahan baku yang tepat—mencakup perbandingan ideal antara FABA, semen, air, dan agregat agar menghasilkan paving block berkualitas dan sesuai standar industri.
Pelatihan juga mencakup praktik pencetakan, proses curing yang baik, hingga tata cara pemasangan paving block yang benar mulai dari persiapan lahan hingga teknik penyusunan. Tidak hanya itu, peserta juga diperlengkapi dengan materi Standar Operasional Prosedur serta Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk memastikan proses produksi berjalan aman, profesional, dan sesuai standar keselamatan kerja.
Kepala Seksi Bimbingan Kerja, Agus Susilo, menjelaskan pelatihan ini akan terus digelar secara berkelanjutan hingga seluruh Warga Binaan memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh keahlian serupa. “Kami ingin memastikan tidak ada Warga Binaan yang tertinggal. Program ini akan terus bergulir agar semua Warga Binaan merasakan manfaatnya,” jelasnya.
Pelatihan ini juga menjadi ruang aktualisasi diri dan penumbuhan harapan bagi Warga Binaan. Salah satu peserta pelatihan, MI, mengaku mendapatkan pengalaman baru yang bermakna. “Saya sangat bersyukur bisa ikut pelatihan ini. Selama ini saya tidak tau apa yang bisa saya lakukan setelah keluar nanti, tapi sekarang saya punya harapan. Kalau Allah izinkan, saya ingin bekerja, bahkan membuka usaha kecil-kecilan dari keterampilan ini,” ungkapnya.
Melalui kolaborasi strategis dengan HSP Academy, pelatihan ini diharapkan tidak hanya menghasilkan produk beton ramah lingkungan berbasis FABA, tetapi juga menanamkan kesadaran baru bahwa Warga Binaan memiliki peluang nyata untuk memperbaiki diri, berkarya, dan berkontribusi setelah menjalani pidana. Kegiatan ini menegaskan peran Lapas Kelas I Tangerang sebagai institusi pembinaan yang progresif, dengan program yang tidak hanya mengedepankan keamanan, tetapi juga transformasi sumber daya manusia. Berbekal keterampilan teknis dan pemahaman standar industri, Warga Binaan didorong untuk kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang produktif, mandiri, dan bertanggung jawab—sejalan dengan semangat transformasi Pemasyarakatan.
M.NUR













Komentar