Harmoninews.com, Luwu – Diketahui bahwa PT Masmindo Dwi Area (Masmindo) adalah perusahaan tambang emas yang berlokasi di Desa Rante Balla, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu .
Akan tetapi, kehadiran PT Masmindo mendapatkan sorotan tajam dari masyarakat setempat. Sebagaimana peristiwa beberapa waktu lalu sempat dilakukan penutupan jalan oleh masyarakat adat Rante Balla menuju Awak Mas Project lantaran perusahaan di nilai tidak menjadikan masyarakat setempat dalam skala prioritas.
Atas kejadian tersebut akhirnya menuai kesepakatan antara masyarakat adat dengan pihak perusahaan tertanggal 26 Juni 2025, di antaranya :
1. Perwakilan masyarakat adat meminta difasilitasi sebagai labor supply di perusahaan untuk mengakomodir masyarakat adat Rante Balla.
2. Perusahaan memprioritaskan penggunaan pengusaha lokal untuk Awak Mas Project.
3. Perwakilan masyarakat menyatakan tidak akan melakukan penutupan jalan akses dan atau menghentikan kegiatan operasional perusahaan ( Masmindo ).
Dalam kesepakatan tersebut, baik pihak perusahaan maupun perwakilan masyarakat adat masing-masing bertanda tangan.
Mencermati perjalanan pasca kesepakatan tersebut, ternyata perusahaan yang 100% sahamnya di miliki PT Indika Energy tbk milik Arsjad Rasjid ini tidak konsisten, sehingga kembali menuai sorotan tajam dari masyarakat, salah satunya dari aktivis, Weldi Gasong yang saat ini aktif sebagai Ketua Bidang Organisasi Pengurus Pusat GMKI.
“Kehadiran PT Masmindo sebagai pengelola kekayaan Sumber Daya Alam berupa emas di tanah Luwu adalah instrumen untuk memperbaiki kehidupan masyarakat, khususnya bagi masyarakat setempat”. Ungkap Weldi.
Selain itu, Weldi Gasong dengan tegas menyampaikan bahwa apabila pihak perusahaan tidak memperhatikan keterlibatan masyarakat setempat maka Aliansi Anak Adat Rante Balla akan mengawal penuh perjuangan masyarakat adat Rante Balla sampai tuntutan terpenuhi.
“Persoalan ini akan kami kawal sepenuhnya dan ketika PT Masmindo tidak mampu menjadikan masyarakat setempat sebagai skala prioritas, dengan tegas kami sampaikan kepada Arsyad Rasyid dan seluruh perangkat di perusahaannya untuk angkat kaki dari tanah Luwu”. Tegas Weldi.
Komentar