Harmoninews.com (Jakarta) – Genangan banjir setinggi 150 cm akibat luapan Kali Sunter kembali merendam wilayah Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur. Menanggapi situasi tersebut, Kapolsek Makasar Kompol Sumardi, turun langsung meninjau lokasi terdampak di RW 04, Senin pagi, 7 Juli 2025.
Didampingi oleh Bhabinkamtibmas Kelurahan Cipinang Melayu, Aiptu Suhartono, serta jajaran personel Polsek Makasar, peninjauan ini dilakukan untuk memantau langsung kondisi di lapangan, khususnya perkembangan ketinggian air dan situasi warga terdampak.
Selain itu, Kapolsek juga melakukan koordinasi lintas instansi guna mempercepat proses evakuasi dan penanganan pengungsi.
Hingga pukul 04.00 WIB, genangan air masih merendam sejumlah RT di wilayah RW 03, RW 04, dan RW 10. Data terakhir mencatat sebanyak 1.983 kepala keluarga (4.156 jiwa) terdampak langsung oleh banjir ini. Sementara itu, jumlah warga yang mengungsi tersebar di lima titik posko darurat, yakni:
* Masjid Al-Muqorobbin (RW 03): 126 jiwa
* Masjid Universitas Borobudur (RW 04) : 90 jiwa
* Masjid Al-Hidayah RT 02 RW 04 : 31 jiwa
* Tenda BPBD Kantor RW 04 : 28 jiwa
* RT 01 RW 10 : 53 jiwa
Total pengungsi saat ini mencapai 328 jiwa. Beruntung, tidak ada laporan korban jiwa atau pohon tumbang akibat banjir ini.
Untuk mempercepat penurunan debit air, saat ini telah dikerahkan sejumlah pompa, di antaranya 2 unit pompa SDA dari PHB Sulaiman (standby), 1 unit pompa mobile aktif di RT 01 RW 04, dan 2 unit pompa DAMKAR yang aktif di wilayah RW 04. Proses penyedotan air dan evakuasi terus berlangsung oleh tim gabungan dari SDA, Damkar, dan BPBD.
Kapolsek Makasar menyampaikan bahwa kehadiran Polri di tengah masyarakat adalah wujud nyata dari tanggung jawab kemanusiaan.
“Kami hadir bukan hanya untuk menjaga keamanan, tapi juga sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial Polri. Warga tidak sendiri. Kami pastikan seluruh personel siap membantu evakuasi dan menjaga ketertiban selama masa tanggap darurat,”* tegas Kompol Sumardi.
Ia juga mengimbau kepada warga yang terdampak agar tetap tenang, waspada terhadap arus air, serta mengikuti arahan dari petugas di lapangan demi keselamatan bersama.
“Jangan memaksakan diri bertahan di rumah jika kondisi air terus naik. Keselamatan adalah prioritas utama. Kami akan terus membantu dan mendampingi masyarakat selama masa pemulihan ini,” tambahnya.
Cuaca saat ini terpantau mendung, dan potensi hujan susulan masih ada. Warga diminta untuk tetap memantau informasi resmi dari BPBD dan pihak kepolisian. Satgas Banjir dan tim gabungan akan terus bersiaga selama 24 jam.
M.NUR
Komentar