Harmoninews.com – Forum Generasi Milenial Indonesia (FGMI) mendukung program Bus Antikorupsi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Program tersebut mengusung tema “Jelajah Negeri, Bangun Antikotupsi”.
“Ini sangat baik dan positif untuk kampanye Antikorupsi, karena program Bus Antikorupsi dari KPK ini nantinya akan mengkampanyekan nilai-nilai untuk mencegah praktik korupsi”, kata Muhamad Suparjo SM kepada awak media, Selasa (29/8).
Perlu diketahui, peluncuran Bus Antikorupsi dilaksanakan pada Kamis (24/8) di Gedung Merah Putih, Jakarta. sejumlah kota di pulau Sumatera akan disambangi Bus Antikorupsi yang menjadi medium KPK dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai antikorupsi.
Dalam sambutannya, Ketua KPK Firli Bahuri menyampaikan bahwa perjalanan Bus Antikorupsi KPK bertujuan untuk membawa nilai-nilai dan mengajak serta mengkampanyekan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mencegah dan menghindari perilaku-perilaku koruptif.
“Bus KPK bukan hanya sekadar simbol, tetapi adalah roh, jiwa, membawa semangat budaya antikorupsi. Karena Bus KPK berangkat membawa misi mulai dari kampanye dan sosialisasi, pencegahan, pendidikan antikorupsi, dan melakukan sosialisasi nilai-nilai integritas supaya terhindar dari praktik korupsi,” kata Ketua KPK Filri Bahuri kepada rekan media.
Selanjutnya, Firli mengatakan Bus Antikorupsi KPK merupakan bagian dari upaya KPK dalam pencegahan korupsi. Upaya pencegahan dilakukan KPK melalui perbaikan sistem, karena sistem yang rentan memunculkan korupsi.
“Mungkin saja sistemnya buruk, sistemnya lemah, dan juga sistemnya gagal. Literatur menyebutkan bahwa korupsi disebabkan karena gagal, lemah dan buruknya sistem. Karena itu KPK sampai hari ini masih mengedepankan tiga strategi pemberantasan korupsi, melalui pendidikan masyarakat, pencegahan, dan penindakan,” jelas Firli.
Senada dengan Ketua KPK Firli Bahuri, selaku aktivis antikorupsi Suparjo mengatakan Bus Antikorupsi KPK dapat membawa nilai-nilai yang memberi kesadaran betapa buruknya perilaku koruptif dan dapat memberikan semangat baru bahwa Indonesia bisa menjadi budaya antikorupsi.
Lebih lanjut, Suparjo mengatakan program Bus Antikorupsi KPK menjadi sebuah momentum yang positif menjelang tahun politik yang sangat sensitif terjadi praktik-praktik koruptif seperti suap menyuap atau politik uang. Maka dari itu, Bus Antikorupsi KPK ini memiliki tagline “Hajar Serangan Fajar”.
Bus Antikorupsi KPK turut membawa kampanye ‘Hajar Serangan Fajar’ guna menyambut pesta demokrasi Pemilihan Umum Tahun 2024. Pasalnya, praktik money politic (politik uang) masih menjadi momok dalam momentum kontestasi Pemilu, Pilcaleg, Pilpres, hingga Pilkada.
“Nilai positif dari Bus Antikorupsi KPK yaitu untuk mencegah terjadinya politik uang di tahun politik 2024, dengan melakukan kampanye serta sosialisasi kepada masyarakat agar terhindar dari praktik money politic. Makanya bagus itu tagline “Hajar Serangan Fajar” cocok dengan momentumnya memasuki tahun pemilu 2024″, jelas Suparjo kepada awak media.
Selaku civil society dan juga aktivis antikorupsi, Ketua FGMI itupun akan membantu menkampanyekan program Bus Antikorupsi KPK dengan memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar tentang manfaat dan tujuan dari Bus Antikorupsi KPK.
“Tentu saya dan rekan-rekan akan membantu sosialisasi dan kampanye terkait program Bus Antikorupsi KPK lewat media online dan juga media sosial, serta tatap muka. Dengan cara menjelaskan kepada masyarakat tentang manfaat dan tujuan dari Bus KPK, agar semuanya teredukasi”, tutup Suparjo kepada awak media, Selasa (29/8).