Harmoninews.com (Surakarta) – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Rutan Kelas I Surakarta kembali menggelar kegiatan pertemuan rutin yang dikemas dengan suasana penuh kehangatan dan nilai budaya, pada Sabtu (25/10) di Aula Baharudin Loppa. Kegiatan kali ini terasa istimewa karena dirangkaikan dengan sesi inspiratif bertema “Ayu Ing Penggalih, Ayu Ing Salira” bersama Pecinta Kebaya Surakarta (PKS), menghadirkan narasumber Ibu Enny Werdiningsih beserta anggota PKS.
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh seluruh pengurus dan anggota DWP Rutan Surakarta ini, para peserta mendapatkan tips dan trik memadupadankan kebaya, jarik, selendang, serta aksesoris tradisional Jawa agar tampil anggun namun tetap selaras dengan kepribadian masing-masing. Kegiatan ini merupakan wujud sinergi nyata dalam pelestarian budaya dan penguatan peran perempuan.
Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Ketua PIPAS Cabang Rutan Surakarta, Putu Bhanad, yang menyampaikan apresiasi atas semangat dan kebersamaan seluruh anggota DWP. Selanjutnya, ditayangkan profil narasumber dan sesi penyampaian materi oleh Ibu Enny Werdiningsih yang mengupas filosofi keanggunan perempuan Jawa melalui busana kebaya.
Tidak hanya itu, suasana semakin meriah dengan perlombaan tiap kelompok kerja dalam memadupadankan kebaya dan aksesorisnya, sehingga selain memperoleh materi peserta juga dapat praktek langsung. Kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan laporan kegiatan, pengundian arisan, pembagian doorprize, hingga perayaan ulang tahun anggota DWP yang lahir di bulan Oktober. Dalam kesempatan yang sama juga dilakukan perkenalan anggota DWP baru serta perpisahan untuk Ibu Farida Respati dan Ibu Retno Madijaningsih yang penuh keharuan.
Melalui kegiatan ini, DWP Rutan Surakarta berharap dapat mempererat tali silaturahmi dan solidaritas antaranggota, sekaligus menumbuhkan kecintaan terhadap budaya Jawa, khususnya seni berbusana tradisional. Sejalan dengan tema “Ayu Ing Penggalih, Ayu Ing Salira”, kegiatan ini menjadi refleksi bahwa keanggunan sejati tidak hanya terpancar dari penampilan luar, tetapi juga dari ketulusan hati dan budi pekerti.
M.NUR







Komentar