DR Muhamat Marasabessy Siap Rebut Kursi Maluku Tengah

Harmoninews.com (JAKARTA) – Kegiatan silahturahmi dan buka puasa bersama Dengan Bapak Dr.Muhamat Marasabessy, Mantan PJ Bupati Maluku Tengah dengan tema “Mari Bersama-Sama Menjaga Tali Silaturahmi di bulan Suci Ramadhan Ini Yang Dipenuhi dengan Hikmah & Keberkahan.”

Dalam kegiatan ini Juga digelar Bacarita Negeri oleh Ikatan Keluarga Besar Kailolo ( IKBK ), dihadiri beberapa tokoh Pemuda dan Tokoh Masyarakat Kabupaten Maluku Tengah Bertempat di Kedai Matele,Cijantung Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur,Sabtu, (6/04/24).

Musa Marasabessy,Wakil Ketua Umum IKBK Menyatakan Siap Mendukung Bapak.Matt Marasabessy Sebagai Calon Bupati Maluku Tengah, Acara Bacarita Negeri Ini Dihadiri oleh Beberapa tokoh Antara Lain,Darmi Marasabessy,Zakaria Taihuttu,John Kayadoe,Ahmad Rimasoreng,Basta Talaohu dan Beberapa Tokoh Pemuda Maluku Tengah Lainnya.

Acara ini disambut baik oleh Bapak Matt Marasabessy, Mantan PJ Bupati Maluku Tengah. Ia menyatakan bahwa, acara ini merupakan wujud silaturahmi antar sesama Anak Negeri Kabupaten Maluku Tengah Di Jakarta.

Baginya, penting untuk mempererat hubungan Antar Anak Negeri agar dapat bersatu, dan saling mendukung pada saat tiba nanti untuk menentukan siapa yang akan memimpin Kabupaten Maluku Tengah Kedepan.

Saat menjawab pertanyaan para awak media, Matt Marasabessy menegaskan bahwa tujuan utama dari pencalonannya adalah, untuk membangun Kabupaten Maluku Tengah yang lebih baik. “Mengutamakan kesejahteraan masyarakat dan keberhasilan pembangunan daerah Serta Memberikan Kedamain Di Bumi Pamahanunusa” tegas Matt Marasabessy.

Marasabessy akrab disapa Pak Matt, adalah mantan Pejabat (Pj) Bupati Malteng. Mantan Kadis PUPR Provinsi Maluku memimpin daerah itu sejak September 2022 hingga September 2023.

Sejak memimpin daerah itu, mantan Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku itu, banyak melakukan terobosan dan inovasi, sehingga masyarakat Malteng mengapresiasi dan menaruh harapan kepadanya sebagai Bupati Malteng defenitif.

Salah satu langkah berani Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwil Maluku itu memulangkan warga Kariuw, Kecamatan Pulau Haruku dari lokasi pengungsian ke kampung halamanya. Selain itu, Ketua Umum DPP Ikatan Alumni Universitas Pattimura (IKAPATI) melakukan terobosan dan inovasi dengan mendekatkan pelayanan kepada warga didaerah itu.

Gaya kepemimpinan Marasabessy, setìdaknya merubah gaya kepemimpinan selama 20 tahun di kabupaten tertua di Maluku, yang tidak maksimal mendekatkan pelayanan kepada warganya. Ketika itu Marasabessy rajin turun hampir diseluruh desa dan dusun di Malteng untuk menyapa masyarakat dengan berbagai program unggulan.

“Saya siap merebut kursi Bupati Malteng, untuk wujudkan perdamaian yang hakiki di Malteng,”kata Marasabessy,

Mantan pejabat di Kementerian PUPR ini berjanji, ketika dirinya terpilih, fokus utama adalah menggalakan perdamaian di daerah itu. Sebab, kata mantan Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Maluku ini, banyak warga disejumlah desa dan dusun sering bentrok.

“Memang di Malteng itu ada sejumlah desa yang sering bentrok. Ini menjadi perhatian serius saya. Saya akan hidupkan pela gandong agar sesama warga hidup berdampingan. Saya akan libatkan semua pihak. Jadi Pemda koordinasi dengan TNI/Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda dan sejumlah pihak wujudkan perdamaian di tengah masyarakat,”paparnya.

Tak hanya itu, selain masyarakat hidup berdampingan satu sama yang lain dengan rukun dan damai, setidkanya keamanan dan ketertiban masyarakat terus terjaga, investasi, pendidikan, kesehatan, pembangunan dan pelayanan publik harus dimaksimalkan, Malteng jadi pilot projeck perdamaian di Maluku.”Malteng harus menjadi contoh perdamaian di Maluku. Nah, kalau ada perdamaian tentu kita maksimalkan investasi, sektor kesehatan, pendidikan, pelayanan publik, pembangunan dapat ditingkatkan. Ini dilakukan demi peningkatan kesejahteraan masyarakat,”jelasnya.

Untuk itu,dirinya memberanikan diri mencalonkan diri merebut kursi Bupati Malteng, karena ketika memimpin daerah itu banyak yang sudah dilakukan, namun butuh waktu untuk menyelasaikan berbagai persoalan didaerah itu. “Saya pimpin Malteng 1 tahun, sebagai Pj Bupati Malteng, memang tidak cukup. Saya merasa perjuangan belum selesai. Memang butuh jangka menengah dan panjang untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang ada. Intinya, harus ada perdamaian. Kalau masyarakat hidup damai dan saling berdampingan satu sama yang lain, kita buat apa saja semuanya berjalan lancar,”tutupnya.

(M.NUR)