Harmoninews.com (Jakarta) – Biddokkes Polda Metro Jaya menggelar Analisa dan Evaluasi (ANEV) Subbiddokpol Tahun 2025 di Aula Lantai 2 Biddokkes Polda Metro Jaya, Selasa (9/12/2025) pukul 07.00 WIB. Kegiatan menjadi ajang evaluasi kinerja kedokteran kepolisian sekaligus penguatan kapasitas forensik dan sistem keamanan makanan.
Kabiddokkes Polda Metro Jaya, dr. Martinus Ginting, Sp.P, dalam sambutannya menegaskan pentingnya peningkatan kemampuan personel, konsistensi pelatihan, serta kewajiban pelaporan setiap kegiatan kepada pembina fungsi. Ia juga memastikan dokter forensik akan terus mendampingi operasi kepolisian di wilayah, termasuk penguatan pelaksanaan food safety.
Kasubbid Dokpol, AKBP Asep Winardi S, AMd.Ft, S.H. memaparkan laporan kinerja Subbiddokpol selama satu tahun anggaran 2025. Berdasarkan data, pelaksanaan olah TKP mengalami peningkatan dari 54 kegiatan pada 2023 menjadi 83 kegiatan pada 2024, dan 102 di tahun 2025. Polres Metro Jakarta Timur tercatat sebagai wilayah dengan jumlah olah TKP terbanyak. Sementara, data layanan kesehatan tahanan mencapai 6.804 penanganan pada 2025, dan kegiatan odontogram tercatat stabil di angka 250 kegiatan sejak 2023 hingga 2024 ada penambahan sedikit 300 ditahun 2025.
Kegiatan turut dihadiri Karo Dokpol Brigjen Pol I. Nyoman menekankan pentingnya profesionalisme dan nilai kemanusiaan dalam setiap tindakan kedokteran kepolisian. Ia juga membeberkan rencana pengembangan aplikasi layanan *ahli forensik* untuk mempercepat proses identifikasi dan respons olah TKP berbasis teknologi.
Paparan berikut disampaikan Apoteker Dewi Ardi SSI selaku Kasubbid Produksi Farmapol yang memaparkan progres produksi kit food safety. Sebanyak 1.500 kit akan didistribusikan secara nasional dan 600 kit tambahan untuk kebutuhan SPPG Polri dalam mendukung program makanan bergizi gratis. Urkes jajaran diminta aktif melaporkan pengawasan mutu pangan sebagai bahan evaluasi.
Kegiatan ditutup dengan sesi praktik penggunaan kit food safety oleh tim Farmapol. Seluruh rangkaian acara berlangsung lancar dan menjadi sarana konsolidasi peningkatan kapabilitas forensik,: layanan kesehatan tahanan, serta sistem monitoring keamanan pangan di lingkungan Polda Metro Jaya.
M.NUR
