Ketum Masyarakat Pesantren Usulkan Gedung Bertingkat di Mina dan Pemanfaatan Dana Zakat untuk Makan Bergizi

Harmoninews.com, Jakarta – Ketua Umum Masyarakat Pesantren, KH Hafidz Taftazani, menyampaikan beberapa usulan penting yang menyasar peningkatan kenyamanan jamaah haji Indonesia dan optimalisasi penggunaan dana zakat untuk kesejahteraan umat.

Dalam pernyataannya, KH Hafidz mengajukan ide pembangunan gedung bertingkat lima di Mina untuk mengatasi permasalahan jarak yang jauh ke Jamarat, serta memanfaatkan dana zakat untuk program makan bergizi gratis bagi anak sekolah, ibu menyusui, dan kelompok rentan lainnya.

KH Hafidz yang juga Pembina Asosiasi Haji dan Umrah ASPHURINDO menyampaikan, salah satu permasalahan yang dihadapi oleh jamaah haji Indonesia adalah lokasi penginapan di Mina yang sering kali berada di kawasan Mina Jadid.

“Mina Jadid terletak cukup jauh dari Jamarat, tempat jamaah melakukan ritual melempar jumrah. Perjalanan panjang ini menjadi beban fisik yang berat, terutama bagi jamaah lansia dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan terbatas,” ucap KH Hafidz, Sabtu (18/1/2025).

Untuk mengatasi masalah ini, KH Hafidz mengusulkan pembangunan gedung bertingkat lima di kawasan Mina. Dengan adanya gedung bertingkat, jamaah haji Indonesia tidak perlu lagi menginap di Mina Jadid yang terletak di bagian paling belakang.

“Bayangkan jika jamaah kita, terutama yang lanjut usia, tidak perlu lagi berjalan jauh dari Mina Jadid ke Jamarat. Gedung bertingkat ini akan menjadi solusi yang praktis dan memberikan kenyamanan lebih bagi semua jamaah,” kata Pria Lulusan Universitas Ummul Quro Arab Saudi.

Beliau menekankan pentingnya usulan ini disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto kepada Putra Mahkota Arab Saudi atau Raja Salman. Menurutnya, jika usulan ini hanya disampaikan di tingkat menteri, kemungkinan besar tidak akan mendapatkan perhatian serius.

“Saudi memiliki hierarki yang ketat. Usulan sebesar ini harus sampai ke tingkat tertinggi untuk bisa diterima,” tegasnya.

Selain infrastruktur haji, KH Hafidz juga menyoroti pentingnya pemanfaatan dana zakat untuk mendukung kesejahteraan umat, khususnya melalui program makan bergizi gratis. Ia mengusulkan agar dana zakat digunakan untuk menyediakan makanan bergizi bagi anak sekolah, santri pesantren, atau ibu menyusui hingga dan janda miskin.

Dalam pandangannya, penggunaan zakat untuk kelompok ini sepenuhnya sesuai dengan syariat Islam. Ia menjelaskan bahwa anak-anak sekolah dan santri dapat dikategorikan sebagai fisabilillah atau ibnu sabil yang berhak menerima zakat, berdasarkan dalil Al-Qur’an dan hadis.

“Rasulullah bersabda,
من خرج فى طلب العلم وهو فى سبيل الله حتى يرجع bahwa orang yang menuntut ilmu berada di jalan Allah (fisabilillah) hingga mereka kembali. Jadi, menggunakan dana zakat untuk mendukung pendidikan mereka adalah langkah yang benar dan sangat dianjurkan,” ujarnya.

KH Hafidz juga mengkritik pandangan yang menyatakan bahwa dana zakat tidak boleh digunakan untuk kebutuhan seperti makan anak sekolah atau santri. Ia menilai pandangan tersebut perlu diluruskan agar dana zakat dapat dimanfaatkan untuk tujuan yang lebih luas demi kesejahteraan umat.

KH Hafidz juga mengingatkan bahwa pendidikan dan kesehatan adalah investasi jangka panjang bagi kemajuan bangsa. Dengan memastikan bahwa anak-anak sekolah dan santri mendapatkan asupan gizi yang cukup, mereka dapat belajar dengan lebih baik dan berkontribusi pada pembangunan masyarakat di masa depan.

KH Hafidz berharap Presiden Prabowo Subianto dapat memperjuangkan kedua usulan ini dalam diplomasi dengan Arab Saudi dan dalam kebijakan pengelolaan zakat di Indonesia.

“Usulan ini adalah wujud nyata dari semangat memajukan umat. Kita ingin jamaah haji kita lebih nyaman, dan kita ingin anak-anak kita lebih sehat dan cerdas. Semoga Presiden Prabowo dapat membawa usulan ini ke tingkat yang lebih tinggi,” pungkasnya.

Tuliskan Komentar